Rabu, 30 September 2015

Kisah seekor gajah

Konon disebuah kerajaan yang gemah ripah loh jinawe, sang raja merasa tidak tenteram, karena tidak mempunyai putra mahkota, sedangkan kedua putrinya yang sudah menginjak usia dewasa belum juga ada yang melamarnya. Konon para pemuda di kerajaan itu merasa minder untuk meminang puteri sang raja, sedangkan dari kerajaan tetangga juga belum ada yang meminangnya. Lalu sang raja membuat sayembara, yaitu siapa yang bisa mengangkat kaki gajah jantan yang biasa dipakai untuk berperang itu akan diambil sebagai menantu
Singkat cerita, pada hari yang telah ditentukan, berbondong bondonglah pemuda gagah perkasa mengikuti sayembara ini,  tetapi tak satupun peserta sayembara yang berhasil mengangkat kaki gajah tersebut, sang raja mulai gelisah karena hari semakin siang belum juga menghasilkan calon menantu,
tidak lama kemudian datanglah Sido brakotono, seorang pemuda gagah ya tidak, dikatakan tampan ya nanggung, ikut mendaftar menjadi peserta sayembara.
Pada awalnya sang raja meragukan penampilan Sido brakotono ini, karena peserta yang kekar saja tidak berhasil mengangkat kaki gajah apalagi ini, ah biarlah pikir sang raja toh dalam pengumuman tadi tidak dicantumkan syarat dan ketentuan berlaku. Akhrnya Sido brakotono mendekati sang gajah dengan pelan, dibelainya punggungnya, mendekat ke belakang dengan tenang, para penonton acuh tak acuh melihatnya karena mereka yakin peserta ini akan gagal pula. Tetapi apa yang terjadi, Sido brakotono tiba tiba meremas "telur" atau "terpedo" milik sang gajah, kontang si gajah kesakitan dan njondil sampai mengangkat kakinya. Tak pelak lagi, gemuruh sorak sorai penonton, karena Sido brakotono berhasil mengangkat kaki sang gajah dan berhasil pula menjadi menantu sang raja.
Sang raja setengah tidak puas mendapatkan menantu seperti Sido brakotono, lalu dibuatlah sayembara jilid 2 untuk mencari pasangan puterinya yang kedua, kali ini dibuatlah peraturan baru, ada syarat dan ketentuan berlaku, peraturannya siapa yang bisa membuat gajah jantan tadi geleng geleng kepala, dia akan diambil sebagai menantu dengan syarat tidak boleh menyakiti sang gajah.
Seperti cerita cerita lain yang sumbernya dari "konon" maka para perseta tidak ada yang berhasil membuat gajah itu geleng geleng kepala dan lagilagi masih menurut "pakem" cerita yang bersumber dari konon, Sido brakotono tampil menjadi peserta sayembara jilid 2 dan (wah nulis cerita jebul lama ya, enakan nulis naskah promosi oriflame, cepet tur entuk duit ... qiqiqi) dan .. sampai mana tadi ... dan Sido brakotono dengan tenang menghampiri gajah ditengah lapangan, dengan gaya yang sama, dibelainya punggung sang gajah, didekati telinganya dan dibisikinya sang gajah itu .... tak remes lagi "terpedo"mu mau nggak .. ?
Kontan sang gajah menggelengkan kepala dengan kencangnya saking takutnya diremas "terpedo"nya dan gemuruh penontong tak kalah ramainya dengan sayembara jilid 1 dan Sido brakotono dengan kecerdikannya itu entuk bojo 2


Promosikan produk anda di sini

Senin, 07 September 2015

Sejarah singkat Kempo

Sejarah Singkat Kempo dan Perkembangannya di Indonesia
Ilmu Bela Diri Tertua Bersumber Pada Zen Budhisme


“Perangilah Dirimu Sebelum Memerangi Orang Lain”

Banyak yang berkesimpulan bahwa ilmu bela diri KEMPO berasal dari daratan Tiongkok. Namun anggapan seperti itu tidaklah semuanya benar. Kira-kira tahun 550 Masehi, pendeta Budha ke-28 yang bernama Dharma Taishi pindah dari tempat tinggalnya di Bharamon (India) ke daratan Tiongkok. Ia menetap di sebuah kuil yang bernama Siauw Liem Sie atau dikenal dengan sebutan Shorinji yang terletak di provinsi Kwa Nam.
Dengan dilandasi ajaran Budha yaitu dilarang membunuh dan menyakiti, maka pada semua Kenshi (pemain/murid kempo) dilarang untuk menyerang terlebih dahulu sebelum diserang. Hal ini juga menjadi doktrin kempo yaitu “PERANGILAH DIRIMU SEBELUM MEMERANGI ORANG LAIN”. Selain itu organisasi kempo juga menggunakan lambang MANJI, yaitu semacam tanda swastika yang berputar ke kiri yang berarti kasih sayang dan kekuatan. Dan ini sesuai dengan doktrin Shorinji yang berbunyi “KASIH SAYANG TANPA KEKUATAN ADALAH KELEMAHAN, KEKUATAN TANPA KASIH SAYANG ADALAH KEZALIMAN”.

Doktrin tersebut mempengaruhi pula susunan teknik bela diri KEMPO sehingga gerakan tekniknya selalu dimulai dengan menghindar lalu menangkis baru kemudian membalas. Untuk itu kenshi diharuskan menguasai teknik Goho (keras) yang meliputi pukulan, tendangan, dan tangkisan. Dan juga teknik Juho (lunak) yang meliputi bantingan, lipatan-lipatan, dan kuncian. Ajaran Shorinji Kempo terutama teknik Goho juga mempengaruhi seni bela diri di Okinawa yaitu Okinawa-te (kemudian dikenal dengan Karate). Sedangkan teknik Juho mempengaruhi seni bela diri Jiu-Jitsu, Aikido, dan Judo.
Perkembangan Shorinji Kempo di Indonesia diawali dengan adanya mahasiswa Indonesia yang mendapat beasiswa untuk studi di Jepang. Mereka memanfaatkan waktu luang atau libur untuk belajar seni bela diri, seperti Karate, Judo, Jiu-Jitsu, dan juga Kempo. Salah satu mahasiswa tersebut bernama Utin Syahraz (kini almarhum). Kemudian beliau bersama kedua rekannya yang bernama Indra Kartasasmita dan Ginandjar Kartasasmita bertekad melahirkan suatu wadah yang bernama PERKEMI (Persaudaraan Bela Diri Kempo Indonesia) pada tanggal 2 Februari 1966.
Kini PERKEMI telah melahirkan ribuan kenshi yang tersebar di seluruh tanah air. Selain merupakan salah satu anggota Top Organisasi yang bernaung dalam wadah KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia), PERKEMI juga menjadi anggota penuh dari Federasi Kempo se-Dunia atau WSKO (World Shorinji Kempo Organization) yang berpusat di kuil Shorinji Kempo di kota Tadotsu, Jepang.
Istilah-Istilah dalam Shorinji Kempo
1 Dasar
   Ada banyak sekali istilah dalam Shorinji Kempo yang mungkin belum kita mengerti dan kita pahami karena istilah tersebut menggunakan bahasa yang asing di telinga kita, yakni Bahasa Jepang. Di bawah ini adalah istilah dasar yang harus/wajib diingat dan dipahami bagi para kenshi, karena istilah tersebut sering digunakan saat melakukan pemanasan dan kihon (gerakan dasar, wajib dikuasai kenshi), antara lain:
1. Zazen : semedi atau mengatur pernapasan
2. Kesshu : posisi istirahat
3. Happo Moku Chinkon : konsentrasi penuh/pandangan lurus ke depan
4. Furiko : perpindahan berat badan (seperti gerakan anak lonceng)
5. Gassho Rei : memberi salam persaudaraan
6. Zomen : kuda-kuda dengan posisi kedua kaki dibuka
7. Kamae : kuda-kuda
8. Hitungan
    Ichi : satu
    Ni : dua
    San : tiga
    Shi : empat
    Go : lima
    Roku : enam
    Shichi : tujuh
    Hachi : delapan
    Kyuu : Sembilan
    Juu : sepuluh

9. Zuki : pukulan
    Jodan Zuki : pukulan ke arah kepala
    Chudan Zuki : pukulan ke arah ulu hati (suigetsu)
    Uraken Zuki : pukulan ke arah pelipis
    Furi Zuki : pukulan dengan senjata hiraken (pukulan melingkar)
    Kagi Zuki : pukulan ke arah san mai (ulu hati)/pukulan pendek
    Kumade Zuki : pukulan ke arah dagu dengan tapak beruang
    Hiji Ate Zuki : pukulan dengan siku (shita, yoko, ushiro)
    Wanto Uchi : pukulan dengan senjata naiwanto
    Shuto Uchi : pukulan dengan senjata shuto
    Shuto Kiri : pukulan ke arah leher lawan
    Me Uchi : kepretan ke arah mata untuk merusak konsentrasi lawan
    Torite Zuki : pukulan arah mata (saat menyerang, jari-jari tangan membentuk paruh burung)

10. Geri : tendangan
    Geri Komi : tendangan ke arah suigetsu (ulu hati)
    Geri Age : tendangan ke arah kepala
    Ushiro Geri : tendangan ke arah belakang
    Mawashi Geri : tendangan melingkar ke arah sanmae (tulang rusuk)
    Shokuto Geri : tendangan dengan senjata shokuto
    Kinteki Geri : tendangan ke arah kemaluan

11. Uke : tangkisan
    Uwa Uke : tangkisan ke arah atas
    Shita Uke : tangkisan ke arah bawah
    Shoto Uke : tangkisan ke luar dengan lengan bagian luar
    Uchi Uke : tangkisan ke dalam dengan lengan bagian dalam
    Harai Uke : tangkisan dengan mengayun lengan ke luar

Janji dan Ikrar Persaudaraan Beladiri Kempo Indonesia
JANJI KENSHI

Kami berjanji : Akan tetap bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menghormati atasan, tidak meremehkan bawahan, saling mengasihi dan saling menolong.
Kami berjanji : Akan tunduk kepada Pimpinan, mengikuti latihan tanpa keraguan, sebagai insan yang murni.
Kami berjanji : Akan mengamalkan Shorinji Kempo bagi masyarakat banyak, dan tidak hanya untuk kepentingan pribadi.
Demi Tanah Air,          Demi Persaudaraan,         Demi Kemanusiaan

IKRAR KENSHI

Kami Putra dan Putri Indonesia : Pencinta Tanah Air, bertekad mempertinggi martabat bangsa.
Kami Putra dan Putri Indonesia : Pembela kebenaran dan keadilan, berperikemanusiaan, bersopan santun, senantiasa mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara, di atas kepentingan pribadi.
Demi Tanah Air,         Demi Persaudaraan,         Demi Kemanusiaan.

PS: Janji dan Ikrar Kenshi di atas sesuai dengan ART Perkemi 2014 Pasal 175

 Semoga postingan ini dapat membantu para kenshi baik dari tingkat Minarai sampai tingkat Dan. Berikut ini adalah gerakan Ten Chi Ken Dai 1 – 6

JURUS JURUS KEN :
- Ryuo ken
Ryuo ken dai ikkei






Ryuo ken dari nikkei






- Giwa Ken
giwa ken dai 1
Jurus ini terdiri dari teknis dasar yg serangannya menggunakan pukulan dan tendangan, kemudian
zen tenkan (balik)






giwa ken dai 2
Jurus ini terdiri dari uche uke pukulan dan tendangan, kemudian han, tenkan (hadap)







TEN CHI KEN
Semoga postingan ini dapat membantu para kenshi baik dari tingkat Minarai sampai tingkat Dan.
Berikut ini adalah gerakan Ten Chi Ken Dai 1 - 6 :
Ten Chi Ken Dai Ikkei
Terdiri dari serangan pukulan, tendangan, dan bertahan dengan teknik dasar.
Satu gerakan satu hitungan. hitungan mulai dari ichi sampai hachi.








Ten Chi Kei Dai Nikkei

Terdiri dari rengeki dasar, dua pukulan, tangkisan, dan tendangan. Rangkaian ini dilakukan tanpa jeda.
Hitungan mulai dari ichi sampai go. Pola hitungan 2-2-1.







Ten Chi Ken Dai Sankei

Terdiri dari rengeki dasar. Terdapat perubahan arah serangan saat praktek.
Hitungan mulai dari ichi sampai shichi. Pola hitungan 3-2-1-1.







Ten Chi Ken Dai Yonkei

Terdiri dari tobi-rengeri, dan rengeki lanjutan.







Ten Chi Ken Dai Gokei ??????

Terdiri dari rangkaian teknik tendangan beruntun dan Uchiharai uke.







Ten Chi Ken Dai Rokkei

Terdiri dari rangkaian tendangan Sokutou beruntun dan Uchiharai uke.






Sumber: Kenseikai

Kumi Embu (Kurikulum Baru)
Sebagai kenshi Shorinji Kempo kalian pasti sudah tahu mengenai perubahan kurikulum. Perubahannya terletak pada jurus untuk tingkatan Dan diturunkan ke tingkatan Kyu (berlaku sebaliknya) ataupun pembagian kelompok berdasarkan usia (pemula-dewasa).

Pada postingan Istilah-istilah dalam Shorinji Kempo #2 Kumi Embu, kita membahas tentang kumi embu pada kurikulum lama dan digunakan untuk pemula maupun dewasa. Hal itu berbeda dengan kurikulum baru yang sekarang digunakan di seluruh dunia.

Kumi embu bagi pemula dari masing-masing tingkatan terdiri dari 10 jurus. Berikut ini adalah kumi embu bagi tingkat pemula beserta cara mengingatnya:

Kyu 3 (Ryukuyu mutsu ten gyaku)
1. Ryusui geri (ushiro)
2. Kote Nuki
3. Uchi uke zuki
4. Yori nuki (katate)
5. Uwa uke zuki (omote)
6. Maki nuki (katate)
7. Uwa uke geri (omote)
8. Tsuki nuki (soto)
9. Tenshin geri
10. Gyaku gote ~ mae yubi gatame

Kyu 2 (Sokishi kishiko uryo ryuoku)
1. Soto uke zuki ren han ko
2. Kiri nuki (uchi)
3. Shita uke geri
4. Kiri kaeshi nuki (morote)
5. Shita uke jun geri
6. Kote nuki ren han ko
7. Uchi age geri ren han ko
8. Ryote geri (mae)
9. Ryusui geri (mae)
10. Okuri gote (katate) ~ okuri gatame

Kyu 1 (Chijo sohi usutsu kuni)
1. Chidori gaeshi ren han ko
2. Johaku nuki (katate)
3. Soto uke geri ren han ko
4. Hiki nuki (morote)
5. Uwa uke geri (ura)
6. Sode nuki
7. Uchi age zuki ren han ko
8. Tsuki nuki (morote)
9. Kusshin zuki geri
10. Nidan nuki

Dan 1 (Tsuju gyajosomu wa haoku)
1. Tsubame gaeshi ren han ko
2. Juji nuki (ryote)
3. Gyaku tenshin geri ren han ko
4. Johaku nuki (ryote)
5. Soto oshi uke zuki ren han ko
6. Maki nuki (morote)
7. Uchi oshi uke geri ren han ko
8. Wa nuki (morote)
9. Harai uke geri ren han ko
10. Okuri gote (ryote) ~ okuri gatame

Kumi embu bagi tingkat dewasa dari masing-masing tingkatan terdiri dari 6 jurus. Jumlahnya lebih sedikit dari tingkat pemula. Berikut ini adalah kumi embu bagi tingkat dewasa beserta cara mengingatnya:

Kyu 3 (Try rug)
1. Tenchi ken dai ikkei (so tai)
2. Ryusui geri (ushiro)
3. Yori nuki (ryote)
4. Ryuo ken dai ikkei (so tai)
5. Uwa uke zuki (omote)
6. Gyaku gote ~ mae yubi gatame

Kyu 2 (Tsuhokitenjo)
1. Tsuki ten ichi ren han ko
2. Han tenshin geri ren han ko
3. Okuri gote (katate) ~ okuri yoko tembin ~ ura gatame
4. Kiri gote (katate)
5. Tenchi ken dai nikkei (so tai)
6. Johaku dori (ryote)

Kyu 1 (Tsusoeri sotsuma)
1. Tsubame gaeshi ren han ko
2. Soto oshi uke zuki ren han ko
3. Eri juji
4. Sode maki
5. Tsuki ten ichi ren han ko
6. Maki gote (morote) ~ tembin gatame (ura)

Dan 1 (Hagyaki ochiko)
1. Harai uke geri ke tsuki ten san
2. Gyaku geri hiza uke nami gaeshi ke tsuki ten ichi
3. Kiri gote (morote)
4. Oshi nuki (morote)
5. Chidori gaeshi kari ashi
6. Kote maki gaeshi ~ kannuki gatame

Dan 2 (Taijun ryu mo shiu)
1. Tai ten ichi ke keri ten san
2. Jun geri chi san ke tsuki ten ni
3. Ryu nage ~ ryu gatame
4. Morote gyaku gote
5. Shita uke geri kote nage ~ tembin gatame (ura)
6. Uwa uke nage ~ kannuki gatame

Dan 3 (Kumi mo ryokeso)
1. Kusshin geri tenkai ren geri
2. Mikasuki gaeshi kari ashi
3. Morote kiri kaeshi nage
4. Ryote katate nage ~ kannuki gatame
5. Keriten ichi sukui nage
6. Sode maki gaeshi ~ kannuki gatame

Dan 4 (Gechukumohan)
1. Gedan gaeshi ke tobi ren geri
2. Chudan gaeshi ke uchi uke zuki
3. Kubi jime shuho juji nage
4. Maki komi gote
5. Oshi uke maki nage
6. Hangetsu gaeshi sukui kubi nage ke fukko chi ni

Dan 5 (Kokeka fuwaka)
1. Kote nage melawan sashi komi mawashi geri & jo chu ni ren zuki
2. Keri ten san ke tora daoshi
3. Katate nage kiri gaeshi
4. Furisute omote nage
5. Uwa uke tembin nage
6. Kaishin zuki ke osae kannuki nage soto

Dari singkatan jurus-jurus  yang  dibuat di atas terlihat seperti istilah bahasa Jepang, akan tetapi itu hanyalah singkatan-singkatan yang diharapkan dapat membantu kenshitachi dalam menghafal kumi embu. Karena jika tidak hafal maka  tidak diluluskan saat ujian kenaikan tingkat. Tidak hanya hafal nama jurusnya saja, tetapi gerakannya juga harus diingat.



Minasan, issho ni ganbarimashou!


Sumbar : Situs Shorinji Kempo Universitas Negeri Surabaya (http://kempounesa.wordpress.com)
Sumber : Kurikulum Shorinji Kempo Persaudaraan Beladiri Shorinji Kempo Indonesia (Perkemi)
Sumber : https://kempounesa.wordpress.com/2013/01/15/sejarah-singkat-kempo-dan-perkembangannya-di-indonesia


Promosikan produk anda di sini

Selasa, 14 Juli 2015

Sejarah Silat Tauhid Indonesia


Dasar Keilmuan (Rahasia dzikir) dalam Padepokan Ilmu Sujud Tenaga Dalam Silat Tauhid Indonesia (STI) berasal dari Rasulullah Muhammad SAW (Hadits Tabrani‑Baihaqi) sampai ke Sayyidina Ali ‑ Syekh Abdul Qadir Jaelani ‑ Syekh Ahmad Al Falatil Bauni, sampai ke tangan Syekh Maulana Makdum Ibrahim atau dikenal sebagai Sunan Bonang.

Oleh Sunan Bonang jurus‑jurusnya diciptakan beliau dari gerakan‑gerakan dasar tubuh yang disebut jurus Hija’iyah (Rahasia huruf‑huruf Al Qur’an) sekitar th. 1510 M. Secara turun‑temurun ilmu ini dipegang oleh Ki Ageng Tirtayasa (Banten) ‑ Syekh Yusuf (Cirebon) sampai pada seorang sufi di Linggajati – Cirebon, yang menjadi guru dari AR Gambang. Rahasia ilmu ini disebut alif – lam – mim  – artinya “Hanya Allah SWT yang tahu”.



Selama 5 tahun AR Gambang yang pada waktu itu masih berusia muda digembleng phisik, mental dan batinnya oleh sang Guru, melalui puasa wirid dan dzikir.

Selama itu juga sang guru memerintahkan AR Gambang untuk melakukan Riyadho/perjalanan menemui Ajengan, Kyai, dan pendekar yang menjadi sahabat sang guru. Sang guru juga mengizinkan Gambang muda untuk belajar di perguruan-perguruan lainnya dengan maksud agar dapat menemukan perbandingan termasuk diperintahkannya AR Gambang untuk mempelajari ilmu hitam di Jawa Barat dan Banten, untuk mengetahui kelemahan ilmu hitam tersebut dan menghancurkannya.

Setelah berguru kepada para Ajengan, Kyai dan Pendekar di tanah Jawa, maka AR Gambang kembali pada sang Guru dan mengakui bahwa ilmu Sujud Silat Tauhid adalah Asli dan bukan merupakan pecahan i1mu lain. Silat Tauhid adalah satu‑satunya perguruan dengan jurus‑jurus Hija’iyah di Indonesia yang khas dan unik tersendiri.
Setelah mendapatkan wasiat keilmuan, maka sejak tahun 1986 ilmu sujud disebarkan dalarn bentuk Majelis dzikir. Kemudian atas anjuran aparat keamanan dan pemerintah, maka pada tanggal 19 Maret 1992 dibentuklah organisasi tersebut dengan nama Padepokan Ilmu Sujud Tenaga Dalam SILAT TAUHID Indonesia, yang berpusat di Yogyakarta. Saat ini Silat Tauhid telah memasuki tahun ke-15 pengembangan ilmu Sujud dengan siswanya ada 175.000 orang lebih yang menyebar di seluruh tanah air dengan 15 cabang di tanah Jawa yang telah diresmikan. Semoga Silat Tauhid semakin jaya dan selalu mendapat ridha Allah SWT. didalam menegakkan kalimat Laailaahaillallah, Kebenaran, Persaudaraan dan Kedamaian. Amin Yaa Robbal ‘Aalamiin.

Tingkatan di Silat Tauhid Indonesia
Padepokan Silat Tauhid dalam proses pendidikannya juga mengenal tingkatan. Setiap anggota selain ilmu agama, mereka akan diajarkan juga berbagai ilmu peninggalan leluhur bangsa Indonesia sesuai kemampuan. Keseluruhan ilmu dalam Padepokan Silat Tauhid meliputi :

Ilmu Tenaga Dalam
Ilmu Asma’
Ilmu Hikmah (Bathin)
Serta berbagai Puasa – Wirid dan Dzikir guna memperkuat bathin. Ketiga ilmu tersebut disebut ILMU SUJUD maksudnya : mengajak setiap orang bersujud (Shalat). Oleh karena itu hanya orang Muslim saja yang dapat masuk menjadi anggota, akan tetapi ilmu ini dapat digunakan untuk menolong umat tanpa membedakan agama dan kepercayaannya, baik dalam hal beladiri, pengobatan maupun muamalah.

Untuk mampu menguasai semua ilmu tersebut, maka seorang anggota harus menguasai Ilmu Sujud dalam bentuk olah pernapasan. Untuk tingkat dasar dikenal 12 jurus, InsyaAllah seseorang yang telah menyelesaikannya sudah mempunyai kekuatan, dan dapat dilepas atau diperbolehkan untuk membantu sesamanya dalam hal pengobatan, muamalah dan beladiri.

Untuk kelanjutannya dikenal 8 tingkat, yaitu :
Tingkat Dasar (IQRA’)                12 Jurus ± 3 Hari
Tingkat Lanjutan (IMAN)            12 Jurus ± 1 Tahun
Tingkat Gabungan (KALAM)      15 Jurus ± 1 1/2 Tahun
Tingkat Pendekar (AKBAR)       1 Jurus ± 1 Tahun
Tingkat Pendekar I (LANGKAH RASUL)   1 Jurus ± 1 Tahun
Tingkat Pendekar II (TALI TAUHID)          1 Jurus ± 1 Tahun
Tingkat Sujud (IKHLAS/SUFI’IYA)   Puncak Keilmuan Sujud
Pada akhirnya IKHLAS, SABAR, TAWAKKAL dan RENDAH HATI merupakan kunci keberhasilan dalam meraih hasil yang maksimal.

NB. – Bagi Anggota yang, telah mencapai tingkatan AKBAR (Pcndekar) dan telah lulus tes / ujian keilmuan Insya Allah dapat diberikan wasiat untuk menurunkan ilmu Sujud kepada umat Islam oleh : Guru Utama / Pewaris Tunggal.



Huruf hijai’yah (arab), ternyata mengandung rahasia jurus-jurus untuk membangkitkan tenaga dalam yang dimiliki setiap orang. Misalnya huruf Lam – Alif, jika dilakukan dengan benar, penuh keyakinan diri dan meyakini kebesaran Allah SWT, maka akan dapat digunakan untuk memutuskan atau menarik pusat penyakit fisik maupun batin, termasuk ilmu-ilmu yang akan dikeluarkan dari tubuh seseorang.

Dasar keilmuan yang berasal dari Rasulullah Muhammad SAW (Hadist Tabrani Baihaqi) itu, kini dikembangkan oleh Padepokan Ilmu Sujud Tenaga Dalam Silat Tauhid Indonesia yang berpusat di Babadan, Gedong Kuning, Yogyakarta. Silat Tauhid merupakan satu satunya pergerakan yang mengembangkan huruf huruf hijaiyah di Indonesia “ tandas guru utama dan pewaris tunggal Silat Tauhid Andri Rifai Ibnu Gambang, SH.

Dari nabi Muhammad SAW, Ilmu silat Tauhid sampai ke Syaidina Ali – Syekh Makdum Ibrahim atau lebih dikenal dengan nama Sunan Bonang. Oleh Sunan Bonang diciptakanlah jurus-jurus silat dari gerakan –gerakan dasar tubuh yang disebut jurus Hijai’yah. (rahasia huruf-huruf Al Qur’an) sekitar 1510M

Secara turun temurun ilmu itu dipegang oleh Kian Santang (Sunda), Syeikh Yusuf (Cirebon) dan sampai pada seorang sufi di linggarjati. Dari sufi inilah Ilmu Silat Tauhid diturunkan kepada AR Gambang. SH.

Berat
Selama 5 tahun , AR Gambang yang waktu itu masih muda digembleng fisik dan mentalnya oleh Guru, melalui puasa wirid dan dzikir. “Pada awalnya memang terasa berat. Bahkan ketika diminta berpuasa mutih, saya hanya tahan 2 hari. Namun dengan dorongan Guru, saya akhirnya dapat melalui ujian dan berhak menyandang sebagai pewaris tunggal.”
Cerita Gambang.

Selama itu pula sang guru memerintahkan Gambang untuk melakukan Riyadho atau perjalanan menemui Ajengan, Kiai dan pendekar lainnya. Dari mereka Gambang bisa membandingkan berbagai tenaga ilmu batin yang ada, dan akhirnya mengakui bahwa ilmu Sujud Silat Tauhid adalah asli dan bukan merupakan pecahan ilmu lainnya.

Setelah mendapat wasiat keilmuan, maka sejak tahun 1987 ilmu sujud disebarkan oleh Gambang dalam bentuk majelis dzikir. Atas anjuran pihak yang berwenang, dibentuklah organisasi dengan nama Padepokan Ilmu Sujud Tenaga Dalam Silat Tauhid Indonesia, tanggal 9 Maret 1992. Semenjak berdirinya padepokan inilah anggota Silat Tauid berkembang pesat. “Kini siswanya mencapai 160.000 orang yang menyebar diseluruh tanah air dengan 25 cabang STI yang telah diresmikan.”

Banyak Bersujud
Rahasia Ilmu Silat Tauhid disebut ALif Lam Mim, artinya “Hanya Allah SWT yang tahu”. “Untuk keberhasilan dalam semua penggunaan silat tauhid maka setiap anggota dituntut untuk melakukan ibadah, terutama shalat 5 waktu dengan Lillahi ta’alaa dan bukannya karena ilmu ini. Sebab ibadah hanyalah untuk Allah SWT semata” tandas Gambang.

Selain ilmu agama, seluruh siswa Silat Tauhid juga diajarkan ilmu peninggalan leluhur bangsa Indonesia sesuai kemampuan. Secara keseluruhan, ilmu tersebut meliputi tenaga dalam, asma, dan hikmah (batin).

Laku puasa, wirid dan dzikir juga lebih ditekankan guna memperkuat batin. Ketiga ilmu tersebut disebut ilmu sujud, maksudnya mengajak setiap orang bersujud. “Karena itu, hanya orang muslim yang dapat masuk menjadi anggota, walaupun ilmu ini adapat digunakan untuk menolong umat tanpa membedakan agama, baik dalam hal beladiri, pengobatan, maupun muamalah” Jelas Gambang.

Untuk mampu menguasai semua ilmu itu seorang anggota harus menguasai ilmu sujud dalam bentuk olah pernafasan. Tingkat penguasaan ilmu sujud ini ada 7, yakni : (1) tingkat dasar (Iqra’), 12 jurus dengan masa belajar sekitar 3 hari, (2) lanjutan (Iman), 12 jurus 1 tahun (3) Gabungan (Kalam), 15 jurus, 1 tahun, (4) Pendekar (Akbar), 1 jurus, 1 tahun (5) Pendekar 1 (Langkah Rasul) 1 jurus,1 tahun (6) Pendekar 2 (Tali Tauhid) 1 jurus 1 tahun, (7) Dzikir (Takharuf), tidak terbatas, Sujud (Ikhlas/Sufi’iya) merupakan puncak keilmuan sujud.

“Pada dasarnya, ikhlas, sabar, tawakal, dan rendah hati merupakan kunci keberhasilan meraih hasil yang maksimal” Tandas Gambang. Mempergunakan ilmu untuk kebaikan dan kemaslahatan (kesejahteraan) umat, memperbanyak dzikir, taat pada orang tua dan guru serta kiai dan harus hafal jurus-jurus yang diajarkan serta melatih pernafasan.

Sedangkan pantangannya antara lain melanggar ajaran Islam, durhaka pada orang tua dan guru, melawan orang sabar dan alim, mempergunakan ilmu untuk kerusakan dan kejahatan, mendahului menyerang lawan dan menggunakan jurus di tempat ibadah atau tempat lain yang mengganggu ketertiban umum.

Mempelajari ilmu kesaktian dengan niat dan motivasi yang tidak baik itu banyak contohnya, seperti untuk mencuri, merampok, membikin guna-guna, menyakiti orang lain dan maksud jahat lainnya.
Otomatis Hilang
Karena itu dalam STI sudah menjadi prinsip, apabila ilmu itu disalahgunakan ke hal-hal yang negative, maka secara otomatis ilmu yang dimilikinya itu hilang dengan sendirinya. Begitulah dasar ajaran Silat Tauhid yang harus dipahami bagi setiap anggotanya.
Lantas kenapa STI berani mengajarkan ilmu tenaga dalam secara terbuka? Ini yang menjadi pokok tujuannya, sesuai amanat yang diterima pewaris tunggal, Andri Rifai Ibnu Gambang atau dikenal dekat dengan panggilan AR Gambang, bahwa ilmu yang dimiliki itu harus diamalkan kepada orang lain. Namun dari petunjuk gurunya yang namanya sangat dirahasiakan itu, ajaran silat tauhid dengan olah pernafasan yang khas, hanya dapat diikutioleh mereka yang beragama Islam. Walaupun masalah kepandaiannya itu untuk menolong siapa saja tanpa pandang bulu, apakah yang ditolong itu seorang muslim atau nonmuslim.

Tentang cara menguasai ilmu silat tauhid yang dititikberatkan pada olah pernafasan di STI memang tidak memakan waktu lama. Tidak seperti tradisi jaman dahulu yang penuh syarat itu, sehingga membuat enggan bagi orang yang ingin mempelajarinya. Karena zaman dulu belum dikembangkan metodenya, seperti sekarang, sehingga masalah tenaga dalam berkesan sulitdipelajari. Anda yang harus menjalani puasa selama 40 hari dan pada hari yang terakhir harus ngebleng (tidak makan, minum dan tidak tidur sehari semalam) .
Menurut Gambang metode yang diterapkan di STI yang dipimpinnya itu merupakan satu loncatan. Keuntungannya, dulu syaratnya yang ikut harus berusia 40 tahun. Maka sekarang untuk anak muda yang usianya 18 tahun sudah bias mengikuti dengan penerapan metode tersendiri. “Dengan cara saya itu, sehingga Silat Tauhid itu masih bias diajarkan kepada mereka yang masih berusia muda” ucapnya.
Semakin Matang
Faktor usia memang sangat berpengaruh pada penguasaan ilmu silat tauhid. Sebab usia peserta semakin dewasa, ilmu yang diserapnya semakin matang. Sebagai alasan, kesempurnaan batin orang yang lebih dewasa itu akan lebih baik, dibandingkan usia anak muda. Kuncinya ialah pada seksualitas, karena ini sangat berpengaruh pada emosi seseorang, dimana umumnya orang muda cenderung lebih menonjol emosinya.
Yang jelas, orang yang dewasa didalam belajar jurus silat tauhid akan lebih istiqomah (tenang). Sisi lain dengan ilmu yang dimilikinya itu akan lebih bias membawa ketenangan batin. Dan pada usia-usia orang tua sangat dibutuhkan sekali ditambahkannya ibadah juga bisa lebih khusyuk. Sudah barang tentu, belajar ilmu silat tauhid tujuannya bukan untuk kedigdayaaan, tetapi agar seseorang bisa menguasai ketenangan batiniahnya. Dan ilmu silat tauhid sesuai dengan metodenya sangat pas untuk mereka yang usianya sudah cukup dewasa. Dari pengaruh ilmunya akan membentuk kepribadian yang cukup mantap. Justru ini sangat dibutuhkan di dalam lingkungan keluarga.
Berdirinya STI memang masih muda, karena baru 20 tahun. Walaupun ilmunya di Indonesia sudah ada sejak zaman dulu. Untuk itu dalam pengembangannya akan diperluas ke berbagai daerah. Bahkan cabang-cabang padepokannya akan didirikan sampai keluar Jawa. Sebab saat ini sudah banyak ilmu silat tauhid tersebar diluar Pulau Jawa.


Padepokan STI Berbenah diri
Tak terutup kemungkinan, STI nantinya isa juga membuka cabang dimancanegara. “Mudah-mudahan saja, karena ini tergantung niat yang ingin mempelajarinya. Kalau sudah tahu manfaatnya, sudah pasti ilmu silat tauhid akan menyebar dengan sendirinya” kata Gambang optimis.
Insya Allah padepokan silat yang bertujuan untuk pengabdian kepada agama, Negara dan bangsa semakin diminat masyarakat. Lagi pula STI bersifat mandiri, artinya tidak berafiliasi kepada Parpol ataupun Ormas manapun. Karena STI ingin hadir untuk kedamaian di dunia maupun akhirat.
Didirikanna STI menurut lelaki lulusan Fakultas Hukum UII Yogyakarta itu, diawali sering dijumpainya teman-teman setingkat SMTA beberapa tahun sebelumnya yang seirng mabuk-mabukan dan nakal. Karena itu, pihaknya bepikir untuk memperbaiki mereka, antara lain mengajaknya ke jalan yang benar. Caranya mereka diajak masuk ke padepokannya. “Sedikit demi sedikit, memang berhasil” Alhamdulillah.

Sumber : Pewaris Tunggal STI, AR. Gambang
                http://www.kaskus.co.id/thread/5371a62fbdcb174e058b475b/padepokan-ilmu-sujud
                tenaga-dalam-silat-tauhid-indonesia
                https://silattauhidindonesia.wordpress.com/sejarah-silat-tauhid-indonesia
                http://genni-ireng.blogspot.com
                http://silattauhidcabangpekalongan.blogspot.com/

Promosikan produk anda di sini