Sebelum Berangkat.
Seorang yang akan berangkat menunaikan ibadah Haji terkadang kurang memperhatikan hal-hal yang sebenarnya termasuk penting untuk dipersiapkan. Sehingga seringkali kelabakan ketika sudah berada di tanah suci. Disamping mempersiapkan batiniah seperti membersihkan diri dari dosa dan kesalahan, yaitu bertobat kepada Allah, meminta untuk saling mengikhlaskan kepada sanak kerabat juga orang-orang yang dikenal bila ada salah dan lupa, menyelesaikan hutang piutang, persiapan kondisi fisik, juga tak kalah pentingnya adalah persiapan perbekalan harus juga diperhatikan. Berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan untuk mempersiapkan keberangkatan ke Tanah Suci.
Mempersiapkan biaya, baik selama dalam perjalanan haji, maupun untuk nafkah keluarga yang ditinggalkan.
Untuk jamaah haji laki-laki, perlu diperhatikan perlengkapan sebagai berikut:
• Pakaian untuk sehari-hari. Baiknya disesuaikan dengan lama di Tanah Suci.
• Kain ihram 1 atau 2 stel.
• ikat pinggang.
• Keperluan mandi.
• Kain sarung 2 buah.
Sementara bagi wanita, perlengkapan yang harus diperhatikan adalah:
• Mukena atas saja, minimal 2 buah.
• Tunik putih atau rok putih untuk ihram 2 buah.
• Baju sehari-hari secukupnya.
• Tudung atau mukena pendek untuk sehari- hari 2 buah.
• Kaos kaki sekitar 6 pasang.
Sementara perlengkapan yang diperlukan baik pria maupun wanita, adalah;
• Mantel untuk tidur (bagi yang tidak kuat AC).
• Selimut tipis.
• Sandal jepit 2 pasang.
• Tudung atau mukena pendek untuk sehari-hari 2 buah.
• Kaos kaki sekitar 6 pasang.
• Sepatu sandal atau sepatu tertutup yang tidak mudah lepas.
• Obat-obatan pribadi.
• Kantong plastik (kresek) sekitar 10 buah.
• Gunting kecil untuk tahallul;
• Payung.
• Biaya untuk dam, kurban dan sebagainya.
Disamping itu, bawalah perlengkapan mandi dalam tas kecil atau dalam travelling bag (jangan dalam koper). Hal ini berguna ketika kita menunggu di bandara Jeddah yang waktunya lama dapat kita manfaatkan untuk mandi sehingga badan menjadi segar.
Bawalah semprotan air yang ringkas. Ini berguna untuk memelihara kelembapan wajah dan mengurangi dehidrasi. Selain itu, pelembap wajah juga akan sangat berguna ketika cuaca dingin wajah sering kering dan pecah-pecah.
Pelembap bibir juga perlu disedikan untuk antisipasi ancaman dehidrasi. Biasanya bibir yang paling dulu menjadi kering. Belilah pelembap bibir tanpa aroma. Untuk mencuci, cukup membawa deterjen yang sachet agar tidak memakan tempat.
Jika cuaca di Tanah Suci dingin, bawalah pakaian hangat. Bawalah sweater dan pakaian rajut. Jangan bawa jaket yang terlalu tebal karena memakan isi koper dan tidak praktis jika ke masjid memakai jaket yang tebal sekali. Yang tak kalah pentingnya, membawa masker. Untuk wanita bawa dan pakai masker yang talinya panjang, karena jika memakai mukena/jilbab tentunya tidak bisa menaruh di telinga.
Sebelum berangkat ke Tanah Suci, mulailah latihan fisik seperti jogging, senam, jalan santai setiap pagi secara rutin untuk membentuk stamina. Ibadah haji sangat menuntut fisik yang prima dan mental yang baik.
Jika membawa ponsel, sedapatnya bawalah telpon genggam yang biasa saja. Jangan lupa bawa charger. Stop kontak di tanah suci sama dengan di Indonesia, tidak lupa juga, bawalah botol minum yang ringan dan mempunyai tali untuk disampirkan di pundak atau leher, gunanya untuk membawa air zamzam, sehingga kita tidak dehidrasi. Ingat jangan menunggu haus untuk minum. Minumlah paling tidak 8 gelas air sehari.
Dalam hal persiapan ilmu Prioritaskan untuk menghapal tata cara ibadah haji wajib terlebih dahulu. Belajar ibadah sunat bisa dilakukan sambil jalan. Banyak bertanya, baik dari bimbingan manasik haji, maupun kepada teman atau keluarga yang pernah melakukan ibadah haji. Banyak tempat mustajab untuk berdoa di tanah suci. Maka siapkan doa-doa yang perlu dibaca pada saatnya.
Hampir semua jenis makanan dan bahan makanan dari seluruh dunia termasuk Indonesia ada di Arab Saudi khusunya di Mekah dan Madinah, sehingga tidak perlu repot-repot membawa makanan dari Indonesia.
Begitu juga alat masak, semua tersedia di sana, tidak perlu bawa dari Indonesia. Cukup beli di sana, dan harganya tidak mahal. Selama di Mekah dan Madinah, di tempat pemondokan sudah tersedia alat-alat masak yang lengkap di dapurnya, atau beli makanan jadi yang ada dimana-mana
Ketika Tiba Di Tanah Suci
Jamaah Haji Indonesia Gelombang Pertama, langsung menuju ke Madiniah untuk melaksanakan shalat Arbain, di Madinah sekitar 8 - 9 hari.
Selama di Madinah, usahakan dapat shalat ditempat yang mustajab, di Roudhoh, ditempat ini banyak orang yang antri untuk bisa shalat 2 rakaat, cari informasi jadwal untuk bapak bapak dan untuk ibu ibu, kemungkinan tiap tahun jadwalnya tidak sama.
Berbagi pengalaman, datanglah ke masjid Nabawi sekitar jam 2 malam, masih sepi dan tabir putih (foto disamping) masih belum ditutup, kalau lebih dari jam 2 malam, tabir putih itu sudah ditutup dan antrian mulai padat, anda harus pandai pandai melihat sikon untuk mengambil gambar ditempat ini.
Di Madinah, tidak perlu memikirkan masak, karena ada jatah makan siang dan makan malam, untuk makan pagi/sarapan bisa beli di lobi hotel atau diseputaran hotel banyak sekali penjual makanan.
Disebelah kanan masjid Nabawi terdapat makam baqi', kalau ada jamaah haji yang meninggal dunia, dimakamkan disitu (khusus yang meninggal di Madinan)
Sekitar jam 7 pagi, tempat itu sudah dibuka dan kita dapat berziarah ke makam baqi', jangan berharap bisa berdoa berlama lama disitu karena antrian di belakang makin panjang, para peziarah hanya dapat berjalan pelan pelan beriringan dari pintu masuk sampai pintu keluar (seperti foto disamping)
Untuk mengambil gambar ditempat ini anda harus pandai pandai melihat sikon kalau tidak ingin diusir oleh petugas, sedapat mungkin ambil gambar dengan HP yang mudah disembunyikan
Selama Di Tanah Suci
Ketika berada di tanah suci, baik di Madinah maupun Mekah, agar tetap menjaga kebugaran fisik dengan cukup makan, cukup minum, cukup istirahat, dan berolah raga sambil melaksanakan ibadah pada waktu yang tepat, baik pagi, siang, sore maupun malam.
Mengingat suhu udara di sana tidak sama dengan di Indonesia, kadang panas terlalu panas, kadang dingin terlalu dingin, sejuk tetapi kering, jamaah perlu sering minum agar tidak kehausan dan tenggorokan tidak sakit. Jamaah disarankan membawa air minum setiap kali keluar pondokan/maktab/hotel.
Mengenali tempat-tempat pelayanan umum dan pos kesehatan Indonesia dan mencatat nomor teleponnya. Jika bepergian sebaiknya berombongan dan jika tersesat segera berteduh dan datangi tempat pelayanan umum Indonesia atau petugas kloter jamaah haji Indonesia terdekat (bertanda bendera merah putih).
Jika sakit harus berobat ke dokter kloter yang memiliki cukup perbekalan obat untuk jamaah. Menjaga silaturahmi dengan sesama jamaah. Sedapat mungkin tetap berkomunikasi dengan keluarga di Tanah Air. Bawalah selalu tas kecil/ tas paspor yang berisikan uang, buku kesehatan, surat-surat penting, serta catatan alamat dan nomor-nomor penting.
Berikut Rangkuman Tips Secara Lengkap :
A. Tips Pergi Ke Masjidil Haram.
1.Gunakan tas transparan/tas kresek agar pemeriksaan di Masjid berjalan lancar dan mudah. Pilih tas dengan tali agak panjang agar bisa di lingkarkan di pundak saat melakukan thawaf dan sa’I ;
2.Lengkapi tas anda dengan barang-barang berikut :
a) Sajadah yang tidak terlalu lebar dan mudah di lipat ;
b) Al-Qur’an kecil atau buku-buku doa ;
c) Kantung plastic untuk tempat sandal ;
d) Botol plastic untuk mendapatkan air zamzam sebelum kembali ke penginapan ;
e) Uang secukupnya untuk sedekah.
3. Jangan terlalu banyak membawa barang karena akan memperlambat proses pemeriksaan oleh petugas dan mengganggu ibadah anda ;
4. Jangan terlalu banyak membawa barang belanjaan dan makanan ke dalam masjid, sebab petugas akan meminta anda meninggalkannya di luar ;
5. Kalau anda membawa handphone, apalagi yang di lengkapi kamera, jangan sembarangan ambil gambar di dalam masjid;
6. Ketika berangkat ke masjid/memasuki masjid, hindari waktu selesai shalat berjamaah, karena akan melawan arus dan hal ini sangat berbahaya;
7. Hafalkan pintu masuk dan nomor nomor tempat penitipan sandal (sandal yang dititipkan tidak akan hilang, kemungkinan pindah tempat di kotak lain, hal ini bisa terjadi ketika lantai disapu dan dibersihkan petugas, kemungkinan ada sandal yang terjatuh lalu dikembalikan oleh petugas tetapi tidak di kotak semula)
B. Tips Aman Saat Thawaf.
1. Jangan sampai terpisah dari rombongan atau pasangan Anda. Jika Anda perempuan, sebaiknya Anda tidak thawaf sendirian ;
2. Ikuti arus putaran thawaf, jangan menyeberang karena ingin mendekati Ka’bah ;
3. Simpan uang dalam kantung yang menempel di badan kita. Usahakan tidak membawa uang dalam jumlah yang banyak saat thawaf.
C. Tips Mencium Hajar Aswad.
1. Niatlah dengan iklas untuk mencium Hajar Aswad karena mengikuti sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi waSallam. Berpakaialah yang sopan, tidak membawa HP, kamera, dan barang berharga lainnya ;
2. Mencium Hajar Aswad hendaknya dijadwalkan secara tersendiri di hari yang lain, jangan di gabung dengan pelaksanaan haji atau umrah ;
3. Berangkat dari maktab atau pemondokan dengan penuh keyakinan bahwa AllahSubhanahu waTa’ala pasti akan membantu kita ;
4. Berdoa saat memasuki Masjidil Haram denga penuh kerendahan hati ;
5. Berdoalah ketika melihat Ka’bah dengan penuh harap ;
6. Sebisa mungkin menghormati Masjidil Haram dengan cara thawaf, lalu melakukan shalat sunnah thawaf di belakang Maqam Ibrahim ;
7. Setelah shalat sunnah dua rakaat, berdoalah sebelum berusaha mencium Hajar Aswad di depan Multazam ;
8. Berusahalah mendekati Hajar Aswad tanpa memotong arus jamaah yang sedang thawaf. Ikutilah arus thawaf sambil mendekati Multazam ;
9. Sebaiknya, Anda masuk dari pintu Ka’bah atau Multazam sambil berdoa dan beritikad untuk tidak menyakiti sesama jamaah walaupun jamaah lain berbuat kasar ;
10. Dari arah pintu Ka’bah, teruslah merapat ke dindingnya dan berusahalah mendekati kaki asykar (penjaga) dan jangan sekali-kali mendekat dari arah depan Hajar Aswad, karena bisa terdorong oleh jamaah yang sudah mencium Hajar Aswad ;
11. Sambil mendekat ke Hajar Aswad, ketika berada di depak kaki asykar atau di Multazam, bertakbirlah sambil menunggu jamaah di depan kita mencium. Peganglah marmer di kaki polisi atau kiswah di atasnya bila sudah dekat dengan Hajar Aswad agar kita tidak terdorong yang ada di depan kita ;
12. Memiringkan badan ketika antri akan lebih memudahkan kita. Posisi badan menghadap Multazam, bahu sebelah kiri digerakkan menuju Hajar Aswad, dan posisi tangan tetap memegang marmer pelindung kaki asykar. Ketika hendak mencium Hajar Aswad, peganglah erat-erat ujung kiswah di dekatnya ;
13. Tanpa bersuara, tetaplah berdoa. Ketika mencium Hajar Aswad, ucapkan “Bismillaahi Allaahu Akbar”. Setelah mencium, usaplah sekali Hajar Aswad dengan tangan kanan sambil membaca “Bismillaahi Allaahu Akbar, Allaahumma iimaanan bika wa tashidiiqan bikitaabika wa sunnati nabiyyika” (Dengan nenyebut nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah, dengan iman kepada-Mu dan membenarkan kitab-Mu serta sunnah Nabi-Mu). Ketika mencium, jangan terlalulama agar tidak di marahi oleh asykar dan jamaah yang mengantri. Cukup sekali kecup saja ;
14. Setelah mencium dan mengusap, agar kita tidak terjepit dan tidak terinjak oleh jamaah lain, sementara posisi kita masih di depan Hajar Aswad dan ingin keluar, angkatlah kaki kanan di atas syadarwan atau pondasi Ka’bah yang miring di bawah Hajar Aswad. Ini bertujuan untuk menghimpun tenaga sebelum berusaha keluar dari desakan jamaah. Dengan menekan kaki ke syadarwan, kita bisa keluar dengan bantuan tenaga kaki di samping badan ;
15. Keluar pelan-pelan tanpa menyakiti jamaah yang lain. Kalau tidak sengaja menyakiti katakana “Ma’alis” (maaf) sambil memegang pundaknya. Ketika mau keluar dari lingkaran thawaf, jangan sekali-kali menghambat arus thawaf ;
16. Tidak disunnahkan mencium Hajar Aswad bagi ibu-ibu kecuali bila sepi dari orang-orang thawaf. Hal tersebut karena membahayakan keselamatan mereka ;
17. Setengah jam sebelum adzan, biasanya terlarang bagi ibu-ibu untuk thawaf dan mencium Hajar Aswad. Pada waktu-waktu ini, kaum laki-laki lebih leluasa mencium Hajar Aswad ;
18. Setelah mencium Hajar Aswad, bersyukurlah sebanyak-banyaknya.
D. Tips Agar Tidak Tersesat.
1. Jangan berpergian sendiri dan jangan lupa mengenakan ciri khas atau seragam haji Indonesia bila tersesat kita bisa dengan mudah di temukan ;
2. Jangan lupa membawa peta atau nomor maktab, agar jika tersesat kita mudah bertanya pada petugas ; Hafalkan lokasi dan maktab/hotel sebelum keluar dari maktab. Ingatlah ciri-ciri dan tanda-tanda yang mudah untuk diingat. Seperti merek sebuah toko, posisi maktab, dan lain sebagainya. Tidak ada salahnya sebelum berjalan keluar anda berdiri sejenak di depan maktab/hotel tempat tinggal anda untuk memerhatikan benar-benar tempat anda tinggal. Hafalkan/catat nomor telepon serta alamat pondokan/hotel Anda. Selain itu, nomor hp ketua rombongan, ketua regu atau pemandu haji/umrah wajib anda miliki.
3. Sudah berada didalam masjid minimal setengah jam sebelum waktu shalat ;
4. Mengingat nomor atau nama pintu masuk ;
5. Membawa kantung untuk menyimpan alas kaki atau payung. Kantung tersebut anda bawa saat shalat ;
6. Sebelum masuk masjid, buat janji lebih dahulu dengan teman Anda dimana akan bertemu jika ingin pulang bersama ;
7. Jangan lupa juga membuat janji pukul berapa Anda bertemu dengan teman tersebut ;
8. Tempat berkumpul bisa diberi tanda berupa bendera yang mudah dilihat dari kejauhan ;
9. Membuat identitas rombongan yang unik, bisa dengan selempang, slayer, atau pita.
E. Tips Aman Melempar Jumrah.
1. Hukumnya wajib bagi para jamaah untuk tetap menjalankan ibadah ini bagaimanapun kondisi Anda.
2. Jika sedang sakit atau tidak bisa jalan, gunakan kursi roda atau tandu menuju tempat jumrah,
3. Ikuti jadwal lempar jumrah yang telah ditentukan oleh pengurus maktab ;
4. Umumnya, jamaah Indonesia melontar jumrah pada saat sore atau fajar ;
5. Hindari waktu afdal (utama), karena waktu tersebut sangat beresiko. Usahakan melontar jumrah sesuai waktu yang telah di jadwalkan dan di lakukan bersama rombongan ;
6. Ambilah waktu ikhtiar (saat tidak terlalu ramai). Lakukan pada saat sore sampai malam hari ;
7. Pilihlah waktu fajar. Selain waktu afdal dan ikhtiar, lempar jumrah bisa di lakukan saat terbit fajar, pada hari yang bersangkutan. Usai melempai jumrah, biasanya kita masih sempat melaksanakan shalat Subuh di tenda. Bagi jamaah haji yang nafar awal, melontar jumrah dilakukan pada tanggal 11 dan 12 Dzulhijah, sedangkan jamaah haji yang nafar tsani melontar jumrah pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijah ;
8. Bergegaslah saat berada di Terowongan Mina. Meski sudah dibuat satu jalur dan sirkulasi udara bagus namun kepadatan jamaah bisa membuat udara pengap, terlebih saat turun hujan, karena jamaah dari Timur Tengah yang tidak mempunyai maktab akan berteduh di dalam terowongan ;
9. Kenakan sepatu sandal yang di lengkapi tali tumit. Karena padatnya jamaah, sandal tanpa tali tumit gampang terinjak oleh jamaah lain di belakangnya. Resiko jatuh atau berselisih dengan jamaah lain bisa dihindarkan ;
10. Bawa sebotol air minum, karena jarak tenda dengan tiang jamarat 2-5 km ;
11. Berangkat dari tenda ke tiang jamarat dan pulangnya lebih baik berkelompok .
F. Tips Berbusana.
Sejumlah saran yang penting untuk diperhatikan oleh jamaah wanita adalah :
1. Mengenakan baju ihram yang menutup aurat, tidak ketat, dan tidak tembus pandang ;
2. Memakai kaus kaki tidak transparan ;
3. Menggunakan manset tangan untuk membantu tertutupnya aurat ;
4. Jika haji atau umrah bertepatan dengan musim dingin, sebaiknya gunakan busana dalam yang ketat berupa kaus lengan panjang dan celana panjang untuk menangkal udara dingin ;
5. Gunakan panty liner (lampin wanita) untuk memudahkan Anda jika terkena najis, yaitu dengan membuangnya (sekali pakai);
6. Saat berada di dalam lift, baik di apartemen atau mall, usahakan berombongan ;
7. Jangan mudah tergoda jika ada orang Arab yang memuji atau merayu ! Hati-hati dengan orang yang tidak dikenal ;
8. Jangan membawa perhiyasan atau uang yang terlalu banyak saat pergi ke Masjidil Haram ;
9. Jangan berdandan terlalu menor. Sebab, hal itu bisa mengundang kejahatan!
G. Tips Kesehatan .
1. Perbanyaklah olahraga, teutama berlari. Dengan berlari, otot-otot kaki tidak akan mudah letih. Otot kaki yang sehat sangat membantu pelaksanaan haji atau umrah, sebab kegiatan ibadah tersebut membutuhkan kondisi otot kaki yang fit ;
2. Kurangi aktifitas yang tidak penting untuk menghemat tenaga ;
3. Atur pola makan yang sehat dan bergizi ! Minum susu atau minuman bervitamin lainnya ;
4. Istirahat secukupnya, jangan sampai kondisi tubuh Anda tidak priman ;
5. Siapkan obat-obatan yang biasa diperlukan saat berada di Tanah Air, seperti :
a. Antibiotik: amoxilin 500 mg, ciprofloxacin, cefadroxil, dan primadex;
b. Penurun panas: paracetamol, sanmol ;
c. Anti nyeri: antalgin, asam mefenamat, ponstan, mefinal, dan panadol ;
d. Anti muntah: antimo, primperan ;
e. Anti alergi: dextamin, CTM, atau dexamethasone ;
f. Obat kolesterol: simvastatin ;
g. Obat asam urat: allopurinol ;
h. Tetes mata: visine, cendoxitrol, erlamycetine, sagestam, dan allerol ;
i. Obat gosok: minyak kayu putih, geliga, rheumason, counterpain, danlain-lain ;
j. Obat luka luar: betadine.
6. Bawalah obat-obatan khusus yang biasa Anda perlukan, terutama obat-obatan yang tidak disediakan oleh petugas kesehatan baik di kloter ONH regular maupun ONH plus.
H. Tips Menunda Haid.
1. Ketahui siklus haid Anda untuk mengetahui kapan Anda datang bulan saat di Tanah Suci kelak ;
2. Konsultasi dengan dokter terdekat, seperti dokter puskesmas atau dokter praktik swasta ;
3. Sampaikan siklus haid Anda kepada dokter, jadwal keberangkatan ke Tanah Suci, dan keinginan Anda agar masa haid tidak bersamaan dengan saat berada di Mekkah. Obat penunda haid bisa didapatkan dengan catatan mendapat persetujuan dari tenaga medis.
I. Tips Menggunakan Saluran Telepon Internasional.
Alat komunikasi seperti handphone sangat membantu kelancaran komunikasi dengan keluarga yang berada di Tanah Air. Namun demikian,tidak jarang sambungan gagal dilakukan. Berikut ini adalah tips berkomunikasi dengan kelurga di Tanah Air dengan menggunakan telepon atau handphone.
1. Ubah nomor handphone atau telepon orang yang akan Anda hubungi. Setiap Negara memiliki kode telepon masing-masing. Kode telepon Indonesia adalah +62 atau 0062. Sedangkan kode Saudi Arabia adalah +966 atau 0096. Misalnya, nomor handpone keluarga Anda di Indonesia adalah 087 8787 xxxx. Maka, untuk menghubunginya, Anda harus mengubahnya menjadi +6287 8787 xxx. Jika nomor handphone Anda 088 888 xxxx dan keluarga Anda yang di Tanah Air ingin menghubungi Anda, maka harus mengubah nomor Anda menjadi +96688 888 xxx ;
2. International Roaming mencapai Rp. 30.000,00/menit. Jika Anda menerima telepon dari Indonesia, permenitnya mencapai Rp. 30.000,00. Karena itu berhematlah !
3. Jika ingin berkomunikasi menggunakan handphone , gunakan kartu telepon (sim card) dari salah satu operator seluler di Saudi Arabia, seperti Al-Jawwal, Zein dan Mobile. Di Mekkah atau Madinah, banyak orang yang menjual kartu perdana. Sim Card Indonesia Anda hanya bisa dipakai hingga embarkasi saja. Sesampai di Tanah Suci, beli lah kartu telepon (sim card) Saudi Arabia di Mekkah atau Madinah. Biaya telepon menggunakan kartu telepon Saudi Arabia lebih murah di bandingkan jika kita menggunakan kartu telepon Indonesia. Menelepon dalam durasi 5 menit hanya memakan biaya sekitar 12-13 Riyal. Untuk sekali SMS ke nomor telepon di Indonesia biayanya juga murah sekitar 0,6 halalah atau sekitar Rp. 1.300,00 per SMS. Jika kita memakai nomor telepon Indonesia, satu kali SMS ke nomor Indonesia bisa menelan biaya hingga Rp. 3.000,00.
J. Tips Aman Naik Taksi.
1. Pastikan sopir taksi mengerti tempat yang akan Anda tuju. Sebab, sopir kendaraan umum di Tanah Suci berasal dari berbagai bangsa seperti Pakistan, Banglades, India, dan Birma ;
2. Sepakati dulu ongkosnya. Sekalipun disana taksi menggunakan argometer, sopir taksi lebih suka system borongan ;
3. Untuk taksi tujuan Masjidil Haram, para sopir taksi biasanya menggunakan system ‘ramai-ramai’. Maksudnya, satu taksi diisi penumpang banyak dan saling tidak mengenal. Biasanya, sopir taksi meminta ongkos satu atau dua riyal saja ;
4. Pangkalan taksi di mekkah berada sekitar 50 meter dari Masjidil Haram pintu Babul Fahad ;
5. Jika Anda adalah jamaah wanita dan ingin menggunakan taksi, pastikan Anda berpergian bersama mahram. Sebab, di tengah jalan terkadang juga memuat penumpang laki-laki dan duduk bersama Anda ;
6. Jika Anda berpergian bersama perempuan, misalnya istri atau saudara dengan menggunakan taksi , Anda harus masuk kedalam taksi terlebih dahulu dan keluar belakangan. Sebab, tidak sedikit kasus ketika laki-laki keluar lebih dahulu, mahram perempuannya dibawa kabur oleh sopir taksi yang nakal ;
7. Jika Anda ingin berbelanja atau pergi kemana saja, bawalah selalu tanda pengenal dan kartu hotel yang Anda tempati. Jika tersesat, Anda dapat menanyakan lokasi tempat Anda tinggal ;
8. Jangan membeli makanan yang tidak cocok dengan perut Anda, terutama mendekati hari Arafah.
K. Tips Belanja Cerdas.
1. Catat barang-barang yang ingin Anda beli sejak berada di Tanah Air ;
2. Tukarlah mata uang rupiah Anda dengan Riyal Saudi Arabia di Indonesia. Tapi, jika uang Anda dolar Amerika sebaiknya di tukar di Tanah Suci saja. Perbedaan nilai tukar uang bisa membantu Anda menghemat ;
3. Teliti kembali daftar belanjaan Anda setelah melakukan survey di Tanah Suci ;
4. Atur jadwal belanja dengan baik agar tidak bertabrakan dengan jadwal kegiatan haji atau umrah ;
5. Pada bulan-bulan haji, barang-barang biasanya cukup mahal. Lakukan tawar-menawar. Apabila pedagang mengatakan ‘kalam akhir’ itu bukan berarti harganya sudah tidak dapat di tawar. Terus lakukan penawaran agar Anda mendapatkan harga yang murah! Harga yang ditawarkan para pedagang bisa turun hingga sepertiganya ;
6. Harga barang di Madinah lebih mahal dari pada di Mekkah. Tapi, untuk buah kurma, harga di Madinah lebih murah dan kualitasnya lebih bagus di bandingkan di Mekkah ;
7. Pedagang Arab menganggap orang Indonesia suka berbelanja tanpa banyak pertimbangan. Karena itu, harga yang di tawarkan kepada orang Indonesia kadang lebih mahal. Jadi berhati-hatilah! ;
8. Berbelanjalah secara bergerombol untuk meminta pertimbangan harga dari teman-teman Anda ;
9. Oleh-oleh untuk keluarga di kampung halaman sebenarnya dapat dibeli di Tanah Air, seperti di Pasar Tanah Abang, Jakarta. Belanja oleh-oleh di Tanah air jauh lebih hemat ;
10. Belilah barang sesuai kebutuhan. Belanja secara berlebihan dilarang oleh agama. Selain itu, kapasitas barang bawaan Anda juga di batasi hanya sampai 40kg ;
11. Untuk barang yang harganya mencapai ratusan riyal, tawarlah hingga 50% di bawahnya. Misalnya, jika harga suatu barang 200 riyal, tawarlah 100 atau 90 riyal. Jika harganya hanya puluhan riyal, para pedagang umumnya hanya mengambil untung sedikit ;
12. Barang-barang merek terkenal yang ditawarkan di jalan-jalan dan dibanderol dengan harga murah bisa dipastikan palsu. Misalnya jam tangan Redo, Rolex, atau semacamnya.
L. Tips Agar Tidak Tertipu.
1. Waspadai orang yang baru Anda kenal dan ingin meminjam handphone atau kamera Anda! Banyak penipu yang melancarkan aksi dengan modus meminjam barang-barang kita. Mereka biasanya meminjam barang-barang tersebut saat akan melakukan shalat jamaah. Setelah shalat jamaah selesai, mereka hilang begitu saja ;
2. Waspadai juga orang yang mengaku kehilangan barang-barang miliknya dan ingin meminjam atau meminta sesuatu dari kita. Modus penipuan seperti ini sudah sering memakan korban;
3. Jangan memberi sepeser pun uang pada orang yang baru Anda kenal (kecuali untuk sodaqoh) dan menawarkan diri untuk mengantarkan Anda membeli kebutuhan, misalnya kambing untuk dam atau denda haji. Bisa-bisa ia membawa kabur uang Anda tanpa membawa barang yang Anda pesan.
M. Tips Memilih restoran.
1. Jika mencari restoran Indonesia di kota Mekkah, Anda punya banyak pilihan di daerah Misfalah, Aziziyah, dan Hafaer dengan menu serba komplit dan disajikan secara prasmanan;
2. Di sekitar Masjid Nabawi, juga terdapat banyak sajian masakan Indonesia ;
3. Jangan pusingkan perbedaan harga antar restoran, itu tidak signifikan ;
4. Amati dan perhatikan kebersihan wadah tempat saji makanan. Jika tidak bersih hindarkan! ;
5. Amati dan perhatikan kebersihan ruang makan. Jika banyak kotoran sisa makanan, hindari! ;
6. Amati dan perhatikan AC ruang makan. Jika tidak ada, pastikan pengelola restoran tidak merokok. Asap rokok akan membuat pengap ruangan yang biasanya tidak besar ;
7. Restoran cepat saji atau take away restoran banyak terdapat di sekitar Masjidil Haram, namun rasa masakan lebih cenderung ke selera Timur Tengah atau Asia Selatan ;
8. Hati-hatilah ketika ikut mengantre beli roti, karena Anda akan berebut dengan orang Afrika, Asia Selatan, dan Turki yang postur tubuhnya lebih tinggi dan besar, padahal tokonya kecil. Roti panas langsung diambil dari oven dan pembeli membungkus sendiri roti tersebut dalam kondisi panas. Pastikan kuah sausnya sesuai dengan apa yang Anda inginkan ;
9. Food Court yang nyaman dengan harga sebanding banyak terdapat di Safa Tower dan komplek pertokoan di sekitar Masjid haram. Makanan dan minuman adalah merupakan bagian dari sumber pembawa penyakit. Maka untuk itu perhatikan dengan benar mengenai makanan dan minuman yang dikunsumsi jamaah haji juga. Hal ini bisa dilakukan dengan cara jamaah haji membekali diri dengan air mineral botol atau jika ingin yang natural bisa dipilih air Zam zam. Air Zam zam aman diminum walau mentah karena mengandung flouride tinggi yang mampu membunuh kuman. Sehingga resiko dehidrasi selama dalam perjalanan tidak akan terjadi.
N. Tips mengatur Biaya Hidup Selama di Tanah Suci.
1. Tentukan prioritas pengeluaran: 1. Makan dan buah-buahan; 2. Transportasi; 3. Suplemen dan obat-obatan; 4. Cadangan dam atau denda rukun haji; 5. Belanja oleh-oleh;
2. Biasakan membawa uang secukupnya ketika keluar maktab atau hotel agar tidak tergoda untuk belanja;
3. Sesekali mencoba makan di restoran mahal tidak masalah. Namun, jika keseringan, bisa berakibat pada penipisan bekal uang Anda;
4. Bawalah makanan kering atau instan dari Indonesia, karena harganya pasti lebih murah dan bisa menjadi variasi menu saat bosan dengan sajian hotel. Boleh juga menjadi pengganjal perut saat malam hari;
5. Ingin harga murah? Berbelanjalah ketika pelaksanaan ibadah haji selesai. Harga barang-barang di Tanah Suci otomatis akan turun jika dibandingkan saat pelaksanaan wukuf.
O. Tips Saat Sendirian di Pemondokan (terutama untuk wanita)
1. Bagi kaum wanita yang berhalangan shalat di masjid, jangan keluar kamar hotel sendirian! ;
2. Baik saat Anda berada di dalam kamar maupun saat meninggalkan kamar, kamar harus selalu terkunci;
3. Saat naik atau turun lift harus ada yang menemani (mahram, teman sejenis, atau kelompok)
4. Bersikaplah wajar dan sopan kepada pegawai hotel atau pemondokan. Tetapi Jangan terlalu akrab!
---
Sumber :
Website Saung Kang Udo
Buku Panduan Haji 2013
Pengalaman pribadi